Facebook Inc. (FB)
Facebook, dengan akuisisi Instagram dan WhatsApp, telah memperkuat posisinya di pasar media sosial global. Keberhasilan dalam memonetisasi platform melalui iklan digital dan pertumbuhan pengguna yang stabil menjadikan saham Facebook naik lebih dari 500% dalam 10 tahun terakhir. Dengan terus berinvestasi dalam teknologi baru seperti virtual reality dan e-commerce, Facebook menunjukkan potensi pertumbuhan jangka panjang yang signifikan .
Amazon.com Inc. (AMZN)
Amazon telah mengubah cara belanja dunia dengan platform e-commerce yang luas dan layanan pengiriman cepat. Ekspansi ke cloud computing melalui Amazon Web Services (AWS) dan inovasi dalam bidang AI serta akuisisi strategis seperti Whole Foods telah memperkuat posisinya sebagai salah satu perusahaan terbesar di dunia. Saham Amazon telah meningkat lebih dari 1200% dalam dekade terakhir. Dominasi Amazon dalam berbagai sektor, mulai dari e-commerce hingga layanan cloud, menunjukkan kekuatan model bisnisnya yang terdiversifikasi dan pertumbuhan yang berkelanjutan .
NVIDIA Corporation (NVDA)
NVIDIA memimpin pasar GPU, yang sangat penting untuk gaming, AI, dan data center. Inovasi dalam teknologi GPU dan ekspansi ke pasar kendaraan otonom telah memperkuat posisi NVIDIA di industri teknologi. Saham NVIDIA telah meningkat lebih dari 2000% dalam satu dekade terakhir. Fokus pada teknologi mutakhir dan kolaborasi dengan perusahaan terkemuka di berbagai industri, seperti otomotif dan teknologi medis, memastikan bahwa NVIDIA tetap berada di garis depan inovasi teknologi .
Tesla telah merevolusi industri otomotif dengan kendaraan listrik (EV) yang inovatif dan teknologi baterai yang maju. Keberhasilan mereka dalam meningkatkan produksi, mengembangkan teknologi self-driving, dan memperluas pasar global telah mendorong pertumbuhan saham Tesla secara dramatis, dengan kenaikan lebih dari 8000% dalam 10 tahun terakhir. Kepemimpinan Elon Musk dan visi perusahaan untuk masa depan energi terbarukan terus menarik minat investor dan mendukung pertumbuhan saham yang spektakuler .
Alphabet Inc. (GOOGL)
Sebagai induk perusahaan Google, Alphabet terus mendominasi pasar iklan digital dan memperluas jangkauannya dengan Google Cloud, YouTube, dan inovasi lainnya. Diversifikasi produk dan layanan serta akuisisi strategis telah membantu Alphabet mempertahankan pertumbuhan yang kuat, dengan sahamnya naik lebih dari 400% dalam satu dekade terakhir. Kemampuan untuk terus berinovasi dan memimpin di bidang teknologi digital memastikan bahwa Alphabet tetap menjadi pemain kunci di industri ini .
Harga Saham ANTM dari Tahun ke Tahun
Sepanjang paruh awal tahun 2022, harga saham PT Aneka Tambang Tbk menunjukkan tren penurunan yang cukup kuat. Harga ANTM turun dari Rp2.900 per lembar hingga mencapai titik terendah di Rp1.750 per lembar pada Juli tahun 2022 lalu. Baru setelah Juli, harga saham berkode ANTM ini kembali meningkat secara perlahan. Kenaikan dan penurunan harga bukan hal yang baru pada saham ANTM.
Setelah sempat naik tajam pada awal dekade tahun 2000-an hingga mencapai harga Rp4.250 per lembar, harga saham Antam sempat anjlok pada tahun 2008 menyusul terjadinya krisis finansial dunia pada saat itu.
Sempat naik kembali sesudah krisis mereda, harga saham ANTM kembali mengalami penurunan sejak pertengahan tahun 2010 hingga lembahnya mencapai Rp314 per lembar pada 27 November 2015.
Baca juga: Berikut Harga Saham BBCA dalam 1 Lot, Tertarik untuk Membeli?
Harga saham Gudang Garam (IDX: GGRM) terus turun sepanjang tahun 2021. Harga saham GGRM dari awal Januari hingga September 2021 sudah turun sebesar 22%. Harga saham GGRM pada Januari 2021 masih berada di level Rp 41.000 per lembar. Namun, September 2021 harga saham GGRM kembali turun ke Rp 31. 900 per lembar.
Harga tertinggi saham Gudang Garam (GGRM) Rp 83.800 per lembar di tahun 2017 dan di tahun 2018. Namun, tahun 2019 harga saham GGRM anjlok ke harga Rp 53.000 per lembar atau -37%. Kemudian, terus anjlok hingga tahun 2020 di level Rp 41.000 atau minus 23%. Berikut histori harga saham GGRM selama 10 tahun terakhir.
Harga Saham GGRM 10 Tahun Terakhir:
Demikianlah daftar harga saham Gudang Garam (GGRM) selama 10 tahun terakhir. Dapat disimpulkan bahwa selama 10 tahun terakhir harga saham terendah Gudang Garam (GGRM) yaitu Rp 31.900 per lembar di tahun 2021. Sementara harga tertinggi saham Gudang Garam (GGRM) ada di tahun 2017 dan 2016 sebesar Rp 83.000 per lembar.
Dari sisi laba, PT Gudang Garam Tbk mencatat kinerja laba yang terus bertumbuh selama periode 2013 - 2019. Selama periode tersebut, laba perseroan melonjak sekitar 16,6% CAGR dari Rp4,3 triliun pada 2013 menjadi Rp10,9 triliun pada 2019.
Sayangnya, setelah itu, laba GGRM turun signifikan sekitar -36,5% CAGR menjadi Rp2,8 triliun pada 2022. Penyusutan laba perseroan selama tiga tahun berturut-turut ini utamanya disebabkan oleh kenaikan cukai (termasuk PPN dan pajak rokok) secara signifikan yang tidak diikuti dengan kenaikan harga jual yang mencukupi. Hal ini menyebabkan beban pokok penjualan naik melampaui pertumbuhan penjualan dan margin laba bruto menurun.
Selain hal tersebut, beberapa faktor lain yang juga berpengaruh terhadap kinerja perseroan antara lain kenaikan inflasi, penurunan daya beli masyarakat karena Covid-19, hingga adanya tren pergeseran konsumen ke produk yang lebih murah (downtrading) di pasar yang sangat kompetitif.
Terkini, berdasarkan laporan keuangan GGRM periode kuartal I 2023, Perseroan membukukan pendapatan Rp29,7 triliun dan laba bersih sebesar Rp1,9 triliun. Laba GGRM naik 53% secara kuartalan dan 82,3% jika dibandingkan dengan laba periode kuartal I 2022 yang sebesar Rp1,07 triliun.
Sementara, pendapatan tercatat naik tipis 1,5% dari pendapatan GGRM pada kuartal I 2022, dan turun 3,3% jika dibandingkan dengan pendapatan pada kuartal IV 2022. Membaiknya kinerja GGRM pada kuartal I-2023 tersebut disebabkan oleh turunnya beban pokok penjualan yang kemudian mendorong peningkatan pada laba kotor perseroan sebesar 33% yoy (year-on-year) menjadi Rp4,4 triliun pada 2022.
Kecuali pada 2020, emiten rokok PT Gudang Garam Tbk (GGRM) ini diketahui selalu membagikan dividen setiap tahunnya sejak 2009. Terbaru pada 18 Juli 2023, GGRM tercatat membagikan dividen tunai sebesar Rp2,3 triliun yang setara dengan Rp1.200 per lembar saham. Jika mengacu pada harga penutupan saham GGRM pada tanggal Cum Date Dividen, yaitu 7 Juli 2023 di level Rp27.775 per saham, maka indikasi dividen yield GGRM untuk tahun buku 2022 adalah sebesar 4,3%
Alibaba Group Holding Limited (BABA)
Alibaba memimpin pasar e-commerce di Tiongkok dan terus berekspansi ke layanan cloud dan digital entertainment. Pertumbuhan ekonomi Tiongkok dan inovasi dalam teknologi e-commerce telah membantu Alibaba mempertahankan posisi dominannya, dengan sahamnya mengalami kenaikan signifikan sejak IPO pada 2014. Diversifikasi usaha ke berbagai sektor memastikan bahwa Alibaba terus berkembang dan menarik bagi investor.
Netflix Inc. (NFLX)
Netflix memimpin revolusi streaming video dengan konten original yang kuat dan ekspansi global. Model bisnis berbasis langganan dan investasi besar dalam produksi konten telah mendorong pertumbuhan pengguna dan pendapatan, menjadikan saham Netflix meningkat lebih dari 1000% dalam dekade terakhir. Kemampuan untuk terus menghasilkan konten populer dan memperluas jangkauan global menjadikan Netflix pilihan utama di pasar hiburan digital .
Visa mendominasi industri pembayaran digital dengan infrastruktur yang kuat dan kemitraan strategis. Pertumbuhan transaksi digital dan penggunaan kartu kredit serta debit terus mendorong pendapatan, dengan saham Visa naik lebih dari 600% dalam 10 tahun terakhir. Kemampuan untuk terus berinovasi dalam solusi pembayaran digital memastikan bahwa Visa tetap menjadi pemimpin pasar di sektor ini .
Microsoft Corporation (MSFT)
Microsoft, di bawah kepemimpinan Satya Nadella, telah melakukan transformasi besar-besaran menuju layanan cloud dengan Azure. Diversifikasi ke layanan berlangganan seperti Office 365 dan akuisisi LinkedIn juga berkontribusi pada pertumbuhan pendapatan yang stabil. Saham Microsoft telah melonjak lebih dari 600% dalam 10 tahun terakhir. Investasi berkelanjutan dalam teknologi seperti AI dan realitas campuran, serta posisinya yang kuat di pasar enterprise software, menjadikan Microsoft sebagai salah satu saham paling stabil dan menguntungkan .
Jelajahi Pasar Global dengan Fitur Menarik dari Reku!
Tertarik mulai berinvestasi di perusahaan ternama dunia, seperti Apple, Google, Tesla, Unilever dan 600++ aset saham luar negeri dan ETF lainnya? Yuk download Reku sekarang dan mulai jadi investor aset global!
Foto diambil dari Freepik.
Berinvestasi dalam saham memerlukan penelitian yang komprehensif: Anda harus mempelajari dengan cermat seluruh data yang tersedia, antara lain keuangan perusahaan, berita terkait, dan analisis teknikalnya. Jadi analisis teknikal untuk ANEKA TAMBANG menunjukkan peringkat beli untuk hari ini, dan peringkat 1 minggunya adalah pembelian. Karena kondisi pasar yang rentan terhadap perubahan, sebaiknya anda melihat lebih jauh ke masa depan — berdasarkan peringkat 1 bulan, saham ANEKA TAMBANG menunjukkan sinyal beli. Lihat selengkapnya tentang
untuk analisis yang lebih komprehensif.
Jika anda masih ragu, cobalah untuk mencari inspirasi di
Sejak tahun 2022 lalu, sektor basic mineral atau perusahaan penyedia bahan baku menjadi salah satu sektor unggulan IHSG. Salah satu saham unggulan di sektor ini adalah saham yang diterbitkan oleh perusahaan pertambangan milik negara, PT Aneka Tambang Tbk dengan kode Saham ANTM. Yuk, simak profil saham, harga saham serta laporan keuangan di tahun 2022 berikut ini!
PT Aneka Tambang Tbk adalah perusahaan tambang hasil merger antara beberapa perusahaan tambang milik negara pada tahun 1968. Saat ini, diantara 1.230.769.000 lembar saham PT. Aneka Tambang tbk, 65% diantaranya dimiliki oleh Pemerintah Indonesia, sementara 35% sisanya dimiliki oleh investor publik. Perusahaan ini paling dikenal sebagai salah satu produsen emas terbesar di Indonesia dengan memiliki 15 butik emas yang tersebar di 11 kota besar di seluruh Indonesia. Selain emas, ANTM juga merupakan perusahaan yang menambang bauksit, nikel, perak dan berbagai sumber daya alam lainnya. Boleh dikatakan bahwasanya ANTM juga merupakan salah satu emiten yang cukup rajin membagikan dividen.
Dalam laman resminya, perusahaan ini berkomitmen untuk menyisihkan setidaknya 30% dari laba tahunan mereka untuk dibagikan kepada investor setiap tahun, kecuali jika ada keputusan dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang meminta sebaliknya. Pada pertengahan tahun 2022 lalu, perusahaan ini membagikan dividen sebesar Rp930.87 miliar rupiah atau 50% dari laba bersih tahunan mereka di tahun 2021. Dari total dividen ini, investor memperoleh sebesar Rp38.73 per lembar sahamnya. Selain pembagian dividen, ANTM juga beberapa kali melakukan corporate action lainnya.
Pada paruh kedua tahun 2015 misalnya, ANTM memutuskan untuk menerbitkan right issue atau Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD). Dari proses penerbitan saham baru ini, ANTM berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp5,3 triliun. Uang tersebut utamanya digunakan untuk membangun fasilitas produksi feronikel di Halmahera Utara dan modal kerja perseroan.
Jenis corporate action lain yang juga dilakukan oleh Antam adalah stock split atau pemecahan saham dengan rasio harga tertentu. Pada tahun 2007, manajemen perusahaan ini memutuskan untuk melakukan pemecahan saham karena harga saham ANTM ketika itu dinilai terlalu tinggi, sehingga tidak likuid. Perusahaan ini lantas memecah sahamnya dengan rasio 1:5, sehingga saham yang sebelumnya dijual dengan harga Rp13.250 per lembar menjadi Rp2.650 per lembar.
Sebagai salah satu perusahaan tambang terkemuka di Indonesia, perusahaan yang kini dibawah Mind Id atau PT Indonesia Asahan Aluminium (INALUM) ini juga terus melakukan inovasi. Sejak tahun 2021 misalnya, perusahaan ini sudah membuka penjualan emas batangan di aplikasi online marketplace. Sebelumnya, untuk membeli emas Antam secara online, kamu harus mengaksesnya melalui laman logammulia.com.
Baca juga: Daftar Saham Blue Chip di Indonesia Tahun 2023