Mengenal 10 Malaikat Dan Tugasnya Yang Diimani Dalam Islam Pdf

Mengenal 10 Malaikat Dan Tugasnya Yang Diimani Dalam Islam Pdf

Malaikat Nakir, bertugas menanyai orang di dalam kubur yang berbuat kebaikan

Keenam, Malaikat Nakir. Kebalikan dari Malaikat Munkar, Malaikat Nakir akan datang ke alam kubur dan menanyai manusia soal kebaikannya.

Dikisahkan dalam Alquran, Malaikat Nakir memiliki wajah yang ramah dan menyenangkan. Diceritakan pula, jika manusia didatangi oleh Malaikat Nakir, maka orang tersebut akan masuk surga.

Tugas Malaikat Munkar dan Nakir adalah menanyai amalan manusia di alam barzah. Tugas dari kedua malaikat ini tercantum dalam hadits yang diriwayatkan oleh Tirmidzi dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda:إِذَا قُبِرَ الْمَيِّتُ أَوْ قَالَ أَحَدُكُمْ أَتَاهُ مَلَكَانِ أَسْوَدَانِ أَزْرَقَانِ يُقَالُ لأَحَدِهِمَا الْمُنْكَرُ وَالآخَرُ النَّكِيرُ ، فَيَقُولَانِ : مَا كُنْتَ تَقُولُ فِي هَذَا الرَّجُلِ ؟ فَيَقُولُ مَا كَانَ يَقُولُArtinya: "Apabila mayat atau salah seorang dari kalian sudah dikuburkan, ia akan didatangi dua malaikat hitam dan biru, salah satunya Munkar dan yang lain Nakir, keduanya berkata: Apa pendapatmu tentang orang ini (Nabi Muhammad)? Maka ia menjawab sebagaimana ketika di dunia..." (HR. Tirmidzi).

Malaikat Munkar bertugas menanya ruh di alam kubur

Tidak membutuhkan makanan dan minuman:

Malaikat tidak memiliki kebutuhan seperti manusia.

Malaikat Israfil bertugas meniup sangkakala

Malaikat Israfil merupakan malaikat pertama yang diciptakan oleh Allah SWT. Israfil bertugas untuk meniup sangkakala pada hari kiamat. Tiupan sangkakala yang pertama merupakan tiupan penanda datangnya hari kiamat dan tiupan yang kedua merupakan tiupan hari berbangkit.

"Dan ditiup lah sangkakala, maka mati lah siapa yang di langit dan di bumi kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi, maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu [putusannya masing-masing]," firman Allah dalam surat Az-Zumar ayat 68.

Ilustrasi. (Adhi Wicaksono)

Malaikat Izrail bertugas mencabut nyawa

Malaikat Izrail adalah malaikat yang bertugas mencabut nyawa manusia. Malaikat Izrail dikenal juga dengan sebutan malaikat maut.

Malaikat Izrail akan mencabut nyawa orang yang beriman dengan lembut. Sedangkan orang kafir akan dicabut dengan penuh kesulitan dan rasa sakit.

Malaikat Ridwan bertugas menjaga pintu surga

Malaikat Ridwan bertugas menjaga pintu surga. Malaikat Ridwan akan membuka pintu surga, menyambut orang yang beriman untuk masuk ke dalamnya saat diperintahkan oleh Allah SWT.

Malaikat Munkar, bertugas menanyai orang di dalam kubur yang berbuat keburukan

Kelima, Malaikat Munkar. Setelah nyawa manusia dicabut oleh Malaikat Izrail dan ia meninggal dunia, maka di dalam kubur, manusia akan bertemu dengan Malaikat Munkar. Malaikat Munkar akan bertanya soal keimanan dan mendatangi manusia yang seringkali berbuat keburukan dalam hidupnya.

Dalam Alquran dideskripsikan, Malaikat Munkar adalah sosok menyeramkan yang membawa palu godam sebagai senjatanya. Ia akan bertanya kepada manusia dan jika sang manusia tersebut tidak dapat menjawab, Malaikat Munkar akan memukul kepala manusia itu menggunakan senjatanya hingga hancur.

Tak berhenti, manusia itu akan dibangkitkan kembali dan ditanya pertanyaan yang sama. Malaikat Munkar akan memukulkan senjatanya jika manusia tidak bisa menjawab. Begitu seterusnya hingga Hari Kebangkitan tiba.

Malaikat Raqib, bertugas mencatat amal baik manusia selama hidup di dunia

Ketujuh, Malaikat Raqib. Kehadiran Malaikat Raqib bertugas mencatat semua amal baik manusia selama masih hidup di dunia. Dikisahkan dalam Alquran, catatan amal baik yang dibuat oleh Malaikat Raqib ini nantinya menjadi penyelamat dan pertimbangan seseorang untuk masuk surga.

Tugas dari Malaikat Raqib dan Atid ini termaktub dalam Surat Al Qaf ayat 17 dan 18:اِذْ يَتَلَقَّى الْمُتَلَقِّيٰنِ عَنِ الْيَمِيْنِ وَعَنِ الشِّمَالِ قَعِيْدٌArtinya: "(Ingatlah) ketika dua malaikat mencatat (perbuatannya), yang satu duduk di sebelah kanan dan yang lain di sebelah kiri." (QS. Qaf: 17).مَا يَلْفِظُ مِنْ قَوْلٍ اِلَّا لَدَيْهِ رَقِيْبٌ عَتِيْدٌArtinya: "Tidak ada suatu kata yang diucapkannya melainkan ada di sisinya malaikat pengawas yang selalu siap (mencatat)." (QS. Qaf: 18).

Tidak berkembang atau mati:

Malaikat tidak mengalami pertumbuhan atau perubahan, dan tidak mati.

Beriman kepada malaikat adalah bagian yang sangat penting dalam keimanan seorang muslim. Dengan memahami tugas dan peran dari 10 malaikat yang wajib diimani ini, kita dapat meningkatkan keimanan dan pemahaman kita terhadap ajaran Islam. Semoga artikel ini dapat memberikan wawasan yang bermanfaat bagi pembaca.

Malaikat Harut dan Marut merupakan dua malaikat yang memiliki kisah unik dalam Al-Qur'an. Mereka disebutkan secara langsung dalam Surat Al-Baqarah ayat 102:

"Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh syaitan-syaitan pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir), hanya syaitan-syaitan lah yang kafir (mengerjakan sihir). Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat di negeri Babil yaitu Harut dan Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorangpun sebelum mengatakan: "Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir". Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang dengan sihir itu, mereka dapat menceraikan antara seorang (suami) dengan isterinya. Dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mudharat dengan sihirnya kepada seorangpun, kecuali dengan izin Allah. Dan mereka mempelajari sesuatu yang tidak memberi mudharat kepadanya dan tidak memberi manfaat. Demi, sesungguhnya mereka telah meyakini bahwa barangsiapa yang menukarnya (kitab Allah) dengan sihir itu, tiadalah baginya keuntungan di akhirat, dan amat jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya dengan sihir, kalau mereka mengetahui."

Berdasarkan ayat tersebut dan berbagai tafsir, beberapa poin penting tentang Malaikat Harut dan Marut adalah:

Kisah Harut dan Marut sering ditafsirkan sebagai peringatan tentang bahaya ilmu yang disalahgunakan. Meskipun mereka adalah malaikat, keberadaan mereka di bumi dan interaksi mereka dengan manusia menimbulkan berbagai interpretasi di kalangan ulama.

Beberapa pelajaran yang dapat diambil dari kisah Harut dan Marut:

Meskipun kisah Harut dan Marut memiliki banyak interpretasi, keimanan terhadap mereka sebagai malaikat yang disebutkan dalam Al-Qur'an tetap menjadi bagian dari keyakinan umat Islam. Kisah ini juga mengingatkan bahwa bahkan makhluk seperti malaikat pun dapat menjadi sarana ujian bagi manusia atas kehendak Allah SWT.

DailySports.ID - Nama malaikat dan tugasnya menjadi hal yang perlu diketahui oleh semua manusia. Malaikat diciptakan Allah SWT untuk mengamban tugas tertentu dan menjaga manusia. Tujuannya adalah agar keseimbangan alam semesta dapat tetap terjaga.

Beriman kepada malaikat, Nabi, dan Rasul dapat meningkatkan keimanan, membentuk akhlak, dan memperkuat keyakinan. Hal tersebut menjadi landasan mengapa kita harus beriman kepada Nabi dan Rasul. Senantiasa beriman kepada Allah SWT dapat meningkatkan kualitas hidup manusia.

Malaikat Jibril, bertugas menyampaikan wahyu kepada Rasul-Rasul Allah SWT

Pertama, ada Malaikat Jibril. Malaikat Jibril memiliki tugas menyampaikan wahyu dari Allah SWT kepada Rasul-Rasul-Nya. Pada zaman modern ini sudah tidak ada lagi Nabi atau Rasul. Sebab, Nabi Muhammad SAW sebagai Rasul terakhir sudah meninggal dunia ribuan tahun silam.

Maka dari itu, selain menyampaikan wahyu, tugas Malaikat Jibril saat ini adalah meniupkan roh ke dalam janin yang ada di dalam kandungan.

Dalil yang memaktubkan tugas Malaikat Jibril tertulis pada Surat Asy Syuara ayat 193 dan Surat An Nahl ayat 102. Berikut adalah bunyinya:

نَزَلَ بِهِ الرُّوْحُ الْاَمِيْنُ ۙArtinya: "Yang dibawa turun oleh ar-Ruh al-Amin (Jibril)." (QS. Asy Syuara: 193).

قُلْ نَزَّلَهٗ رُوْحُ الْقُدُسِ مِنْ رَّبِّكَ بِالْحَقِّ لِيُثَبِّتَ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَهُدًى وَّبُشْرٰى لِلْمُسْلِمِيْنَArtinya: "Katakanlah, "Rohulkudus (Jibril) menurunkan Al-Qur'an itu dari Tuhanmu dengan kebenaran, untuk meneguhkan (hati) orang yang telah beriman, dan menjadi petunjuk serta kabar gembira bagi orang yang berserah diri (kepada Allah)." (QS. An Nahl: 102)